Komisi VII Dorong Pengembangan DME Sebagai Pengganti LPG

26-03-2021 / KOMISI VII
Anggota Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dengan direki PT Bukit Asam Tbk di Lampung, Kamis (25/3/2021). Foto: Rizki/nvl

 

Komisi VII DPR RI mendorong pengembangan Dimethyl Ether (DME) sebagai alternatif subtitusi atau pengganti Liquified Petroleum Gas (LPG) untuk memenuhi energi di rumah tangga. Langkah strategis ini diyakini bisa menekan impor LPG (elpiji) dan membantu anggaran negara untuk mengurangi subdisi terhadap LPG.

 

“Saya terus terang betul-betul ingin mendorong DME ini dapat mensubsitusi elpiji. Penggunaan elpiji itu sudah cukup tinggi, kurang lebih 96 persen masyarakat Indonesia, khususnya rumah rumah tangga menggunakan elpji. Di satu sisi elpiji menjadi bahan bakar yang paling mahal dan saat ini kita hampir seratus persen impor,” kata anggota Komisi VII DPR RI Dony Maryadi Oekon usai mengikuti pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dengan direki PT Bukit Asam Tbk di Lampung, Kamis (25/3/2021).

 

Politisi PDI-Perjuangan itu menjelaskan, pada kondisi saat ini batu bara sudah mulai ditinggal dan menurun penggunaannya karena dengan berlakunya Persetujuan Paris (Paris Agreement) merupakan perjanjian dalam Konvensi Kerangka Kerja Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

 

Oleh karena itu, sudah saatnya DME ini digunakan sebagai subsitusi sumber energi bagi pemerintah yang mempertimbangkan pada dampak lingkungan. Selain itu, DME dinilai lebih mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisir gas rumah kaca hingga 2 persen. Kalau elpiji per tahun menghasilkan emisi 930 kg CO2, dengan DME berkurang menjadi 749 kg CO2 (data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral).

 

Oleh karena itu, Dony berharap kepada PT Bukit Asam Tbk yang merupakan emiten pertambangan batu bara terbesar di Indonesia, ke depannya mampu mengembangkan dan memproduksi DME ini guna membantu negara dalam mengurangi subsidi terhadap elpiji. “Saya pikir menjadi poin tertinggi dan saya harapkan PT Bukit Asam menjadi primadona dalam memproduksi DME ini,” tutup legislator dapil Jawa Barat XI itu. (qq/sf)

BERITA TERKAIT
Novita Hardini Dorong Penanganan Serius Terkait Kelebihan Produksi Semen
25-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Novita Hardini menilai sektor semen hingga kini belum sepenuhnya terintegrasi ke dalam...
Komisi VII Dorong Peningkatan Kinerja Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil
24-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Komisi VII DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil...
Legislator Komisi VII Dorong Kemenperin Tuntaskan Masalah Over-capacity Semen
24-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi VII DPR RI Erna Sari Dewi mendesak Kementerian Perindustrian untuk serius menangani masalah kelebihan kapasitas...
Program MBG Diluncurkan: Semua Diundang Berpartisipasi
06-01-2025 / KOMISI VII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Badan Gizi Nasional dijadwalkan akan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hari ini, Senin, 6 Januari 2025....